Setiap orang sering berpikir menjadi karyawan adalah pekerjaan yang mudah. Cukup melamar kerja, menjalani tes masuk, dan kalau di terima langsung dapat bekerja. Tidak perlu memiliki modal uang itulah alasan pelamar kerja membanjiri lowongan-lowongan atau bursa-bursa tenaga kerja. Padahal menjadi wirausaha bisa juga tanpa modal, bagaimana cerita nya?.
Untuk menjadi pebisnis tanpa modal kita perlu menggali apa-apa saja yang kita miliki. Ini tidak lain adalah kekuatan yang kita miliki. Kekuatan kita tidak selalu berwujud. Justru yang tidak berwujud kadang lebih kuat dan susah di tiru. Sebagai contoh, kejujuran, kepercayaan, jejaring teman-teman atau relasi yang kita miliki. Coba Selami ilustrasi berikut. Katakan ada dua orang, si A dan si B. A memiliki modal Rp.100 juta sedang B tak memiliki uang. Keduanya memulai bisnis jual beli sepeda motor bekas. Dengan uangnya, A menyewa kios dan membeli sepeda motor dari siapapun asal harganya murah. Tak jarang sepeda motor bermasalah di belinya asalkan murah. Akibatnya banyak kasus terjadi saat pembeli memperpanjang surat kendaraan. Pembeli pun mengeluh. Akibatnya kios sepeda motor bekasnya di cap tidak aman.
Bagaimana dengan si B? B memiliki banyak kenalan, baik dari kalangan bawah, menengah maupun atas. B pandai bergaul dan mempunyai banyak relasi. B mementingkan kejujuran dan kepercayaan. Dengan modal ini, dia memulai usaha jual beli sepeda motor bekas. Karena kenalannya banyak, maka seimbang antara yang ingin menjual dan membeli sepeda motor. Jadilah B sebagai perantara. Dia menjualkan sepeda motor bekas mantan bosnya, mencarikan motor tukang ojek kenalannya, dsb. Dengan modal kepercayaan pula mantan bosnya meminjamkan ruangan sebagai showroom. "Kalau untung baru bayar biaya sewanya deh" demikian seloroh si mantan bosmya. Lalu darimana barangnya? Tidak lain dari teman-teman yang menitipkan sepeda motornya untuk di jual. Disinilah seninya membuka usaha dengan modal Rp.0
Itulah sebabnya mendirikan bisnis bisa tanpa modal. Cara penjualan, konsinyasi, bayar ke pemasok jika sudah laku, juga efektif di gumakan. Modalnya hanya kepercayaan. Pemasok menitipkan barangnya dan baru di bayar apabila telah laku. Praktek seperti ini lazim di toko barang elektronik, toko buku, toko kendaraan, toko barang seni, agen properti, dll. Cara lain yang bisa di tempuh adalah meminta pembayaran di depan dari pembeli. Sebagai contoh perusahaan katering. Modalnya terbatas padahal ada pesanan 1.000 bungkus nasi kotak. Dari mana uang untuk membeli bahan? Untuk itu, pengusaha katering ini bisa meminta pembayaran lebih dulu. Kalau tidak bisa 100%, bisa minta uang mukanya 50%. Dan dari uang ini bisa di belikan bahan-bahan yang akan di masak untuk pesanan tadi.
Jadi untuk memulai bisnis, pikirkan lebih dulu apa kemampuan kita. Lalu lihat siapa saja jejaring atau teman-teman kita. Sebagai contoh, teman saya memiliki kemampuan dan suka fotografi. Sayanhnya, kamera yang dia miliki kurang begitu profesional. Temannya banyak, suatu saat dia mendapat order mengabadikan acara pernikahan relasinya dan di bayar satu juta rupiah. Bagaimana dia bisa memulai wirausaha di bidang fotografi ini? Dia meminjam kamera temannya yang punya kamera profesional dengan kemampuan lensa dan fiksel yang tinggi. Karena teman karib, sahabatnya meminjamkan begitu saja kameranya, asalkan tidak di rusakkan. Inilah kekuatan sebuah jejaring.
Dari sini, dia mulai kebanjiran order. Relasinya yang di foto tadi banyak menceritakan hasil foto pernikahannya ke teman-teman. Hasilnya bagus dan murah. Tak heran, dari omongan satu orang ke orang lain ini, dia jadi terkenal sebagai fotografer. Akhirnya dia menyambi sebagai fotografer acara-acara pernikahan atau ulang tahun yang banyak di lakukan di hari libur. Kalau di hitung-hitung, modal awalnya Rp.0 .
0 Response to "MEMULAI USAHA TANPA MODAL"
Post a Comment